Blue Bird Geser Fokus: Dari Bus Sekolah ke Truk Listrik Komersial

Ini tidak ada hubungannya dengan perusahaan taksi Indonesia Blue Bird. Tapi adalah raksasa bus sekolah Amerika Serikat, Blue Bird, yang kini mengincar pasar baru: truk listrik kelas menengah. Setelah tujuh dekade menguasai jalanan dengan bus kuning ikonik, perusahaan ini meluncurkan electric step van berkapasitas 10,4 ton — langkah berani yang mengubahnya dari tukang antar anak sekolah jadi pemain serius di logistik urban.

Berbeda dengan bus listriknya yang memakai baterai NMC, truk baru Blue Bird mengadopsi baterai Lithium Ferro Phosphate (LFP) berkapasitas 140 kWh. “Ini pilihan strategis. Baterai LFP lebih awet, lebih murah, dan tahan panas — cocok untuk operasional harian yang padat,” jelas perwakilan Blue Bird di ajang ACT Expo 2025. Dengan jarak tempuh hingga 209 km, truk ini dirancang untuk last-mile delivery seperti pengiriman kue, bunga, atau makanan — sektor yang tak perlu jelajah jauh, tapi butuh keandalan. Menarikmya, truk ini bisa diisi ulang dari 0-100% dalam 1 jam lewat fast charging, atau 12 jam via charger AC.

Blue Bird tak main-main dengan fitur keselamatan. Dengan radius putar 55 derajat — terbaik di kelasnya — truk ini bisa berbelok layaknya mobil kecil, meski punya jarak sumbu roda 4,5 meter. “Di kota-kota padat seperti New York, kemampuan ini bisa kurangi risiko kecelakaan saat manuver,” ujar insinyur Blue Bird seperti dikutip Electrek. Fitur hill hold dan electric creep juga ditanamkan untuk memastikan kontrol maksimal di tanjakan atau kemacetan.

Meski pasar electric step van sudah ramai dengan pemain mapan dan start-up, Blue Bird yakin keunggulannya terletak pada pengalaman 70 tahun memproduksi kendaraan komersial. Perusahaan ini mulai memproduksi perdananya sudah dijadwalkan kuartal pertama 2026.

Langkah Blue Bird ini bukan sekadar ekspansi, tapi sinyal kuat: logistik berkelanjutan adalah masa depan. Dengan regulasi emisi global yang makin ketat, permintaan kendaraan listrik kelas komersial diprediksi meledak. Blue Bird tak mau hanya jadi penonton. Pengalaman dengan 500+ bus listrik sekolah jadi modal berharga.