Ajang bergengsi IMA UMKM Awards 2024 telah mencapai fase krusial. Setelah melalui seleksi ketat, enam pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berhasil lolos ke babak final. Mereka tidak hanya mengungguli ratusan peserta lainnya, tetapi juga menunjukkan kualitas bisnis yang berdaya saing tinggi.
Dari awalnya 830 UMKM yang mendaftar, proses seleksi membawa 350 peserta yang memenuhi syarat administratif. Namun, hanya 50 UMKM yang melangkah ke tahap pelatihan intensif. Di sini, peserta dibekali pengetahuan strategi bisnis, branding, hingga pemasaran digital.
Setelah dua bulan pendampingan, terpilihlah 20 UMKM yang masuk tahap akhir. Mereka mendapat mentoring langsung dari pakar industri, dengan fokus pada peningkatan omzet dan keberlanjutan bisnis. Kini, enam finalis terbaik yang siap bertarung memperebutkan gelar juara adalah: Sanggar Beach – Yoseph Fauzi (Bandar Lampung), Batik Namburan – Evi Rosalina Widyayanti (Sleman), Desa Wisata Kubu Gadang – Yuliza Zen (Padang), Fishsnack – Wiko Puji Susanto (Bogor), Abang Sayur Organik – Diyah Rahmawati WS (Malang), Cokelatin Indonesia – Irena Farriha Surosoputra (Tangerang)
Presiden IMA Pusat, Suparno Djasmin, menegaskan bahwa UMKM Awards tahun ini mengedepankan pembinaan sebagai nilai tambah utama. “Kami ingin peserta tidak hanya berlomba, tetapi juga belajar dan berkembang. Dengan pendampingan ini, UMKM diharapkan bisa lebih siap menghadapi tantangan pasar global,” ujarnya.
Erik Hidayat, Vice President UMKM IMA Pusat, menambahkan, “Pengembangan yang kami berikan bertujuan membangun mental pemenang dalam setiap pelaku UMKM. Mereka didorong untuk tidak hanya sukses sendiri, tetapi juga menginspirasi UMKM lain.”
Yuliza Zen, finalis dari Desa Wisata Kubu Gadang, mengungkapkan manfaat besar yang diperolehnya. “Program ini memberikan perspektif baru tentang keberlanjutan bisnis. Kami belajar pentingnya strategi digital dan branding personal untuk memperkuat hubungan dengan pelanggan,” katanya.
Menurut Yuliza, pelatihan ini telah mendorong bisnisnya berkembang pesat. “Kini, Desa Kubu Gadang lebih dikenal sebagai destinasi wisata unggulan. Pendekatan berbasis komunitas yang kami jalankan juga semakin diperkuat dengan strategi branding digital,” tambahnya.
IMA UMKM Awards 2024 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah pembinaan dan kolaborasi. Finalis diharapkan dapat menjadi role model bagi pelaku UMKM lainnya, membuktikan bahwa inovasi dan pembelajaran adalah kunci untuk bertahan dan berkembang di tengah persaingan pasar yang semakin kompetitif.