Ibadah puasa di bulan Ramadhan mengubah pola makan, tidur, dan aktivitas AutoFamily, mempengaruhi jam biologis serta metabolisme tubuh. Kebiasaan sahur di pagi hari yang sebelumnya tidak dilakukan, serta menahan lapar dan haus di siang hari, berdampak pada perubahan pola tidur dan aktivitas harian. Rutinitas makan dan minum yang lebih banyak dilakukan di malam hari pun mengurangi durasi serta kualitas istirahat, sehingga tubuh rentan mengalami kantuk, terutama pada jam kritis antara pukul 1 siang hingga 4 sore.
Kondisi ini semakin berisiko saat mengemudi. Serangan kantuk dapat berbahaya dan berpotensi menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu, menjaga pola makan dan tidur menjadi langkah penting agar tetap aman di jalan. Menurut Yagimin, Chief Marketing Auto2000, di bulan Ramadhan AutoFamily harus cermat dalam mengatur waktu istirahat dan pola makan agar tetap bugar dan fokus saat berkendara.
Menjaga jadwal tidur tetap konsisten di malam hari selama bulan puasa sangat penting untuk memenuhi kebutuhan istirahat minimal enam jam per malam. Kurang tidur dapat menyebabkan tubuh merasa memiliki ‘utang tidur’, yang kemudian berujung pada serangan kantuk berat di siang hari. Hal ini juga bisa memicu microsleep, kondisi di mana seseorang tertidur sesaat tanpa sadar. Usahakan juga untuk mendapatkan paparan sinar matahari di siang hari agar jam biologis tetap terjaga, serta hindari cahaya layar gadget sebelum tidur untuk meningkatkan kualitas istirahat.
Pola makan juga memegang peran penting dalam menjaga energi. Diet seimbang akan membantu tidur lebih nyenyak dan menghindari rasa kenyang berlebihan yang bisa mengganggu kualitas tidur. Saat sahur, sebaiknya tidak makan terlalu banyak karena bisa menyebabkan kantuk di pagi hari, yang berbahaya jika harus mengemudi. Begitu pula saat berbuka, hindari makan berlebihan agar tetap nyaman saat berkendara. Perut yang terlalu penuh bisa menimbulkan kantuk mendadak akibat lonjakan kadar gula darah.
Selain itu, konsumsi minuman berkafein tinggi perlu dibatasi karena bisa mengganggu pola tidur. Hindari juga minuman bersoda, terutama bagi yang memiliki gangguan lambung, agar tetap nyaman selama berpuasa dan berkendara.
Jika serangan kantuk sudah tak tertahankan, jangan paksakan diri untuk tetap mengemudi. Meski hanya tertidur selama dua detik akibat microsleep, risiko kehilangan kendali kendaraan bisa sangat fatal. Kantuk juga dapat meningkatkan emosi di jalan dan menurunkan refleks tubuh dalam menghadapi situasi darurat. Solusinya adalah melakukan power nap atau tidur singkat selama 20–30 menit di siang hari, misalnya saat jam makan siang, untuk mengembalikan energi tubuh.
Mengatur ritme pekerjaan agar tetap produktif tanpa membuat tubuh cepat lelah juga penting dilakukan. Perbanyak minum air putih saat sahur dan berbuka untuk mencegah dehidrasi yang dapat menyebabkan tubuh lemas. Dengan strategi yang tepat, AutoFamily bisa tetap menjalankan ibadah puasa dengan lancar tanpa mengorbankan keselamatan saat berkendara.