Market Share TAM Meningkat Jadi 33,3% Januari-November 2024

Tahun 2024 merupakan tahun penuh tantangan bagi industri otomotif. Karena merupakan tahun Pemilu dan Pilkada, ini diyakini membuat orang cenderung menahan pembelian terhadap barang mewah, diantaranya mobil. Alhasil, penjualan mobil industri di tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat penjualan mobil dari Januari-November 2024 sebesar 784.788 unit atau turun 14,7% (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni di angka 920.518 unit.

Menjelang akhir tahun, Marketing Director TAM Anton Jimmy Suwandy melihat outlook industri otomotif 2025 akan lebih baik dibandingkan tahun 2024. Ada dua faktor yang mempengaruhi outlook tahun depan yaitu pertumbuhan ekonomi dan pasca pemilu. “Pertama, sebenarnya faktor positifnya adalah tahun depan setelah tahun politk. Biasanya setelah tahun politik, pending demand market kemudian ekonomi akan berkembang,” jelas Anton dalam Acara Toyota Year End Media Gathering di Jakarta, pada Selasa (17/12/2024).

Berbeda dari tahun sebelumnya, awal tahun ini akan ada kenaikan-kenaikan pajak. “Kita tidak pernah mengalami kenaikan pajak seperti yang akan terjadi di awal tahun 2025. Saya tidak hanya bicara PPN saja, tapi on top of that ada pajak opsen yang nilainya cukup besar ada yang bilang 5, 6, atau 7%. That is sangat signifikan ya kenaikkannya,” tutur Anton.

Sehingga, lanjut Anton, apabila benar nilainya seperti itu akan berdampak terhadap ekonomi dan sangat banyak hitung-hitungannya. “Simplenya kita bilang mungkin impact terhadap market yang paling sedikit kita bisa ambil keuntungan mininum 20%. Kalau memang opsen pajak ini terjadi,” kata Anton.

Ia pun berharap opsen pajak ini tidak naik seperti dugaan bahkan bisa lebih rendah. Kemudian faktor kedua yaitu pengaruh dari pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut Anton, perkembangan ekonomi tahun depan bisa tumbuh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Kalau ekonomi masyarakat Indonesia krisis, berkurang, pasti kebutuhan otomotif juga akan meningkat. Jadi walaupun nanti ada kenaikan suku bunga, kalau ekonominya naik, kebutuhannya kan memang ada sehingga memunculkan market demand,” jelasnya lagi. Anton sangat berharap market yang tahun ini di bawah 900.000 unit, bisa kembali di atas 900.000 unit atau mengarah kepada 1 juta unit lagi. Tinggal question mark adalah impact dari opsen pajak akan sebesar apa.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *