Beberapa mantan karyawan Hyundai Motors baru-baru ini dijatuhi hukuman penjara setelah terbukti membocorkan informasi rahasia terkait teknologi bahan bakar sel hidrogen ke pihak ketiga di China. Kasus ini mengungkapkan tantangan serius yang dihadapi perusahaan dalam menjaga inovasi dan kekayaan intelektualnya di tengah persaingan global yang semakin ketat.
seperti dikutip Hydrogen Insight, keempat individu tersebut terlibat dalam kegiatan yang berlangsung antara tahun 2018 dan 2020, di mana mereka secara ilegal mengakses dan mentransfer data sensitif mengenai teknologi bahan bakar sel hidrogen Hyundai. Teknologi ini merupakan salah satu fokus utama Hyundai dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan di masa depan.
Pengadilan Korea Selatan menyatakan bahwa tindakan mereka tidak hanya merugikan perusahaan, tetapi juga mengancam posisi Korea Selatan sebagai pemimpin dalam inovasi teknologi otomotif. Dalam beberapa tahun terakhir, Hyundai telah berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan teknologi hijau, termasuk kendaraan berbasis hidrogen.
Pihak berwenang Korea Selatan menegaskan bahwa mereka akan terus melakukan tindakan tegas terhadap pelanggaran semacam ini untuk melindungi industri dalam negeri. Kasus ini berfungsi sebagai pengingat bagi perusahaan-perusahaan lainnya untuk meningkatkan keamanan informasi dan melindungi kekayaan intelektual mereka dari ancaman kebocoran yang dapat merugikan masa depan inovasi di negara tersebut.
