Laura Mueller, Wanita Pertama Jadi Race Engineer F1 di Tim Haas

Di tengah gemuruh persaingan Formula 1, sebuah pencapaian membanggakan tercipta. Laura Mueller mencatatkan namanya dalam buku sejarah sebagai wanita pertama yang menduduki posisi race engineer di F1. Jabatan yang sangat eksklusif ini, yang jumlahnya bahkan lebih sedikit dari jumlah pembalap di grid, kini diemban oleh Mueller bersama tim Haas, mendampingi pembalap Esteban Ocon di gelaran GP Miami.

Seperti diberitakan USA Today, sebagai race engineer, Mueller menjadi jembatan krusial antara Ocon dan tim. Melalui komunikasi radio yang intens di lintasan hingga persiapan matang di balik layar, ia memainkan peran sentral dalam memaksimalkan performa mobil dan pembalap. Biasanya, seorang race engineer memiliki masa kerja yang lebih panjang di tim dibandingkan seorang pembalap.

Musim ini menjadi debut Mueller dalam peran barunya, berkolaborasi dengan Ocon yang baru bergabung dengan Haas setelah lima musim bersama tim Alpine. Sebelumnya, Mueller telah berkontribusi di Haas sebagai performance engineer. Kepala Tim Haas, Ayao Komatsu, memuji determinasi dan etos kerja Mueller yang tinggi, seraya melihat adanya kecocokan karakter dengan Ocon.

Lebih lanjut, pencapaian Mueller ini tidak hanya menjadi tonggak sejarah bagi dirinya sendiri, tetapi juga inspirasi bagi banyak wanita yang bercita-cita untuk berkarier di dunia motorsport yang didominasi pria. Keberadaannya di posisi kunci seperti race engineer membuktikan bahwa kemampuan dan dedikasi tidak mengenal batasan gender.

Ocon sendiri menyambut baik kolaborasinya dengan Mueller. Dalam sebuah wawancara di podcast Beyond the Grid, ia mengungkapkan kekagumannya terhadap etos kerja Mueller yang luar biasa. Pengalamannya yang beragam di dunia balap, termasuk kesamaan latar belakang di DTM, menjadi modal penting dalam membangun komunikasi dan pemahaman yang kuat di antara mereka. Ocon bahkan mencontohkan dedikasi Mueller yang rela bekerja seharian tanpa jeda saat menghadapi tantangan di GP Jepang.

Bagi tim Haas, kehadiran Mueller diharapkan dapat memberikan perspektif baru dan energi tambahan dalam upaya mereka untuk bersaing di lini tengah. Meskipun sejarah mencatat Haas belum pernah meraih kemenangan maupun podium, dengan talenta seperti Mueller di balik layar, asa untuk meraih hasil yang lebih baik di masa depan tetap terjaga. Tugas Mueller adalah membantu tim yang dikenal sebagai underdog ini membuat gebrakan, bersaing dengan tim-tim lain seperti Williams, Alpine, Racing Bulls, Sauber, dan Aston Martin.

Promosi Mueller juga mencerminkan filosofi tim Haas yang mengutamakan kemampuan dan kerja keras di atas segalanya. Komatsu menegaskan bahwa bagi Haas, yang terpenting adalah bagaimana seseorang dapat berkontribusi dan memaksimalkan performa tim, tanpa memandang kebangsaan maupun gender.

Dengan dimulainya GP Miami 2025, mata akan tertuju pada kolaborasi antara Laura Mueller dan Esteban Ocon. Bukan hanya untuk melihat bagaimana mereka mendongkrak performa Haas, tetapi juga untuk menyaksikan babak baru dalam sejarah Formula 1 yang kini memiliki seorang wanita di garis terdepan rekayasa balap. Pencapaian Laura Mueller adalah bukti bahwa batasan hanyalah persepsi, dan dengan dedikasi serta kerja keras, siapapun dapat meraih puncak impian mereka di dunia yang penuh tantangan ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *