Jelang Debut SUV YU7, Xiaomi Ungkap Kampanye Hitam Terorganisir

Di tengah persiapan peluncuran SUV YU7 yang sangat dinantikan, Xiaomi justru dikejutkan dengan temuan adanya kampanye hitam daring yang terkoordinasi dan masif. Tim hukum perusahaan teknologi raksasa ini mengumumkan bahwa serangkaian aktivitas mencurigakan di dunia maya yang menargetkan mereka kini tengah dalam penyelidikan pihak berwenang Tiongkok.

Menurut keterangan resmi Xiaomi, kampanye yang terendus aktif sejak Desember 2024 ini menggunakan taktik yang cukup sistematis. Mereka menduga para pelaku memanfaatkan perangkat lunak pembuat konten otomatis untuk menghasilkan narasi-narasi palsu. Lebih lanjut, Xiaomi mengidentifikasi hampir 10.000 akun media sosial yang disinyalir bertugas menyebarkan berbagai unggahan bernada fitnah. Aksi ini disinyalir bertujuan untuk menyebarkan rumor, memicu sentimen negatif di masyarakat, serta memanipulasi percakapan daring demi merusak citra Xiaomi sekaligus memberikan keuntungan bagi para pesaing.

Ketegasan Xiaomi dalam menghadapi serangan ini tercermin dari pernyataan sang pendiri dan CEO, Lei Jun, melalui media sosial. “Internet bukanlah ruang hampa hukum. Xiaomi akan dengan gigih menggunakan jalur hukum untuk melindungi hak-hak sah kami dari fitnah dan serangan,” jelasnya sepertidikutip CarNewsChina.com.

Pengungkapan ini terjadi hanya beberapa hari menjelang momen penting bagi Xiaomi, yakni peluncuran perdana SUV listrik YU7 pada 22 Mei mendatang. Selain itu, mereka juga akan memperkenalkan chipset ponsel pertama buatan sendiri, Xring O1. Chipset yang dibangun dengan teknologi proses 3nm generasi kedua ini menjadi bukti keseriusan investasi R&D Xiaomi yang mencapai lebih dari 13,5 miliar yuan (sekitar 1,86 miliar USD). Langkah ini jelas menunjukkan ambisi Xiaomi untuk bersaing di kelas dengan para pemain besar di industri semikonduktor.

Para analis industri melihat waktu kemunculan kampanye hitam ini sangat mungkin berkaitan dengan ambisi ekspansif Xiaomi di sektor kendaraan listrik dan semikonduktor. Pihak berwenang kini tengah mendalami kemungkinan adanya keterlibatan kompetitor atau entitas bisnis lain dalam mengorganisir upaya pencemaran nama baik ini.

Langkah tegas Xiaomi melalui jalur hukum ini juga diambil setelah perusahaan menghadapi beberapa isu publik belakangan ini, termasuk:

  • Kecelakaan fatal SU7: Insiden tragis pada 29 Maret di Anhui yang melibatkan sedan SU7 menyebabkan tiga orang meninggal dunia setelah mobil menabrak pembatas dan terbakar. Kejadian ini memicu pertanyaan seputar sistem bantuan pengemudi, mekanisme kunci pintu, dan keamanan baterai pada kendaraan Xiaomi.
  • Skandal “saluran udara ganda” SU7 Ultra: Pemilik SU7 Ultra yang menerima mobil mereka pada bulan April mendapati bahwa saluran udara kap serat karbon yang diiklankan sebagai fitur fungsional ternyata hanya bersifat dekoratif. Meski Xiaomi telah meminta maaf dan menawarkan kompensasi parsial pada 7 Mei, lebih dari 400 pemilik menolak tawaran tersebut dan memilih untuk menunjuk pengacara. Regulator sendiri telah menutup kasus ini tanpa menemukan pelanggaran, menyarankan konsumen untuk menempuh jalur perdata.
  • Keluhan bumper depan melengkung: Laporan mengenai bumper depan yang melengkung pada model awal SU7 diduga kuat disebabkan oleh cacat material dan paparan panas. Xiaomi menawarkan perbaikan gratis dan pengajuan klaim asuransi melalui aplikasi, namun pengawasan terhadap kualitas produk mereka masih terus berlanjut.
  • Reaksi keras pembatasan tenaga kuda: Pembaruan perangkat lunak yang membatasi output SU7 Ultra menjadi 900 hp kecuali pengemudi menyelesaikan satu putaran di lintasan balap dalam “Mode Peringkat” menuai kritik tajam karena dianggap membatasi performa yang diiklankan. Xiaomi kemudian menarik kembali pembaruan tersebut dan berjanji untuk lebih transparan ke depannya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *