Isuzu D-Max EV: Pickup Listrik Siap Menantang Pesaing

Sementara pickup listrik seperti Tesla Cybertruck dan GMC Hummer EV mendominasi sorotan, Isuzu memilih pendekatan yang lebih tenang dan cerdas dalam elektifikasi. D-Max EV—yang pertama kali diperkenalkan sebagai prototipe di Bangkok Motor Show 2024 dan kini resmi diluncurkan di Commercial Vehicle Show 2025 di Inggris—tidak mengejar rekor kecepatan atau sensasi. Alih-alih, truk ini fokus pada hal terpenting: menyelesaikan pekerjaan.

D-Max diesel Isuzu selama ini dikenal sebagai andalan pekerja, petani, dan pencinta off-road berkat ketangguhannya. Namun, dengan regulasi emisi global yang semakin ketat dan pergeseran industri ke arah keberlanjutan, elektifikasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Alih-alih mengubah total desain, Isuzu mempertahankan DNA-nya. D-Max EV menjaga siluet ikonik versi diesel, hanya menyelipkan powertrain listrik yang senyap. Hasilnya: bukti bahwa inovasi dan kepraktisan bisa berjalan beriringan.

Di balik bodinya, D-Max EV mengusung tenaga 190 hp dan torsi 240 lb-ft yang dibagi merata ke gandar depan-belakang untuk sistem 4WD permanen. Meski akselerasi 0-60 mph (10,1 detik) dan kecepatan maksimal 80 mph tak akan memacu adrenalin, kemampuan angkut 1.010 kg dan derek 3.500 kg nyaris setara versi diesel. Ini bukan truk untuk pamer—ini truk yang dibangun untuk mengangkut material, menarik trailer, dan menghadapi medan berlumpur tanpa asap knalpot.

Jangkauan 263 km (WLTP) atau 360 km di perkotaan mungkin terkesan biasa dibandingkan klaim Tesla. Tapi Isuzu fokus pada utilitas sehari-hari. Bagi pekerja di kota atau armada regional, jarak ini cukup untuk satu hari kerja—apalagi dengan rem regeneratif dan mode Eco yang menghemat daya. Pengisian baterai dari 20% ke 80% hanya perlu 1 jam dengan charger DC 50 kW, atau semalaman menggunakan charger AC 11 kW.

Isuzu tidak mengorbankan ketangguhan demi listrik. Dengan ground clearance 210 mm, kedalaman air 600 mm, dan mode Rough Terrain, D-Max EV tak gentar menghadapi jalan berbatu atau banjir. Suspensi belakang De-Dion baru menggantikan pegas daun, mengurangi getaran kabin hingga 10% tanpa mengurangi daya angkut. Ban all-terrain 265/60R18 juga menegaskan: truk ini siap menghadapi medan kasar.

Produksi D-Max EV telah dimulai di Thailand. Model setir kiri akan tiba di Eropa akhir 2025, sementara versi setir kanan menyusul pada akhir tahun. Inggris akan mulai menjualnya pada 2026, diikuti negara lain sesuai permintaan. Yang mencolok absen? Pasar AS, di mana kehadiran Isuzu sudah langka. Fokus ke Eropa dan Asia—di mana regulasi emisi ketat dan pickup kompak laris—menunjukkan pragmatisme Isuzu. Daripada bersaing di pasar pickup listrik AS yang ramai, lebih baik kuasai jalanan Manchester hingga Manila.

D-Max EV bukanlah pesaing Cybertruck. Ini adalah truk yang bekerja lebih keras. Dengan mengutamakan fungsi ketimbang gaya, Isuzu menyasar segmen yang sering diabaikan produsen EV: pengguna pekerja keras. Bagi bisnis yang menghitung biaya operasional jangka panjang, efisiensi perawatan dan pengisian daya D-Max EV bisa menjadi senjata rahasia di dunia armada komersial.

Di tengah gegap gempita industri otomotif menuju elektrifikasi, Isuzu membuktikan: Evolusi tak harus meninggalkan jati diri. D-Max EV bukan sekadar truk—ini adalah pernyataan bahwa masa depan kendaraan kerja adalah listrik, baik itu menjadi sorotan atau tidak.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *