Langkah GoPro di dunia perlengkapan motor semakin nyata. Setelah mengakuisisi startup helm pintar Australia, Forcite, pada tahun 2024, banyak yang bertanya-tanya tentang arah inovasi mereka selanjutnya. Kini, teka-teki itu terjawab sudah: GoPro tidak hanya melanjutkan pengembangan teknologi Forcite secara internal, tetapi mereka menggandeng raksasa industri helm asal Italia, AGV, untuk bersama-sama menciptakan generasi baru “helm motor berkemampuan teknologi”.
Keputusan ini tentu saja menarik perhatian. Bagi para riders yang akrab dengan kualitas kamera aksi GoPro dan reputasi AGV dalam menghadirkan helm berstandar tinggi, kolaborasi ini menjanjikan sebuah produk revolusioner. Saya sendiri, sebagai seseorang yang pernah menguji langsung helm pintar Forcite MK1S sebelum akuisisi dan memiliki banyak jam terbang merekam perjalanan dengan berbagai kamera aksi, melihat potensi sinergi yang luar biasa di sini.
Forcite, dengan teknologi awalnya, lebih berfokus pada integrasi sistem komunikasi, navigasi, dan perekaman video yang lebih mirip fungsi dashcam. Sensor Sony yang mereka gunakan cukup mumpuni untuk dokumentasi perjalanan, meskipun mungkin belum setara dengan kualitas sinematik yang ditawarkan GoPro. Akuisisi Forcite oleh GoPro pada awalnya mengisyaratkan keinginan GoPro untuk merambah pasar helm pintar dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada. Data dari berbagai riset pasar menunjukkan bahwa pasar helm pintar global terus bertumbuh, didorong oleh meningkatnya kesadaran akan keselamatan dan keinginan untuk pengalaman berkendara yang lebih terhubung.
Namun, kemitraan dengan AGV membawa dimensi yang berbeda. AGV, yang dikenal dengan desain aerodinamis, material premium, dan fokus pada keselamatan (bahkan menjadi pilihan banyak pebalap MotoGP), akan melengkapi keahlian GoPro dalam teknologi pencitraan dan konektivitas. CEO GoPro, Nicholas Woodman, dalam laporan pendapatan Q1 2025, dengan antusias menyampaikan bahwa kolaborasi ini menyatukan dua merek besar untuk menghadirkan inovasi signifikan, peningkatan keselamatan, dan performa di dunia sepeda motor. Mereka akan saling memanfaatkan kekuatan desain, rekayasa, dan merek masing-masing.
Beberapa potensi integrasi teknologi yang mungkin hadir dari kolaborasi ini antara lain:
- Kamera Aksi Terintegrasi dengan Kualitas GoPro: Kualitas video 4K atau bahkan lebih tinggi, langsung terpasang di helm tanpa perlu braket tambahan.
- Sistem Komunikasi yang Lebih Cerdas: Menggabungkan sistem komunikasi yang sudah ada di helm AGV dengan potensi integrasi fitur-fitur pintar dari ekosistem GoPro.
- Tampilan Heads-Up Display (HUD): Meskipun belum dikonfirmasi, potensi integrasi HUD untuk menampilkan informasi penting seperti kecepatan, navigasi, atau notifikasi tanpa mengganggu pandangan pengendara sangat menarik. Beberapa paten GoPro sebelumnya juga mengindikasikan ketertarikan mereka pada teknologi ini.
- Fitur Keselamatan Tingkat Lanjut: Memanfaatkan sensor dan kemampuan pemrosesan GoPro untuk fitur-fitur seperti deteksi benturan otomatis atau peringatan dini bahaya.
Pasar helm motor global diperkirakan akan terus tumbuh, dengan segmen helm pintar menjadi salah satu pendorong utamanya. Kemitraan antara GoPro dan AGV ini berpotensi menciptakan produk yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga kaya akan fitur teknologi yang meningkatkan pengalaman berkendara.
Kita tentu menantikan produk konkret pertama dari kolaborasi dua raksasa ini. Dengan kekuatan merek, inovasi teknologi, dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan pengendara, bukan tidak mungkin mereka akan mendefinisikan ulang standar helm motor di masa depan.