Wuling tidak sekadar memajang mobil, tetapi menciptakan ruang eksperiensial di jantung pusat perbelanjaan. Booth seluas 180 m² di Mall Kota Kasablanka dirancang sebagai third space — tempat masyarakat urban bekerja, bersosialisasi, dan mengeksplorasi teknologi. Di antara aroma kopi Food Society, pengunjung diajak menyelami tiga lapisan gaya hidup EV:
Tech Playground: Simulasi integrasi suara “Hello Wuling” dengan smart home (mengatur AC rumah via mobil).
Eco-Chic Lounge: Area co-working dengan charging station yang ditenagai panel surya portabel, menegaskan gaya hidup green nomad. Family Canvas: Cloud EV diubah jadi ruang kreatif anak dengan proyektor interaktif dan augmented reality edukasi lingkungan. “Kami ingin EV menjadi bagian dari ritual harian, seperti membuka Instagram atau nongkrong di kafe,” ujar Fariz Adinata Ramadhani, Regional Sales Manager Wuling Motors.
Wuling membongkar stigma EV mahal dengan paket kepemilikan yang menyasar logika finansial generasi melek investasi: Garansi Seumur Hidup: Baterai, motor listrik, dan pengontrol dilindungi tanpa batas waktu — analogi dengan garansi iPhone untuk komponen inti. Resale Value Guarantee 70%: Menyamakan stabilitas nilai EV dengan properti premium, menjawab kekhawatiran depresiasi ala mobil konvensional. Paket Charging 7kW + Instalasi: Diskon 50% biaya listrik rumah via kerja sama dengan PLN, mengubah pengisian daya jadi daily ritual seperti mengisi daya gadget. Program ini tidak hanya memangkas biaya, tetapi memposisikan EV sebagai aset yang meningkatkan credit scoring gaya hidup modern.
Wuling mengganti test drive konvensional dengan immersive storytelling yang menyentuh identitas generasi digital: Urban Commute Challenge: New Air ev dikemas sebagai solusi me-time bagi pekerja muda — fitur quiet mode dengan aromaterapi dan playlist Spotify eksklusif. Family Road Trip 2.0: Cloud EV jadi panggung interaksi keluarga melalui permainan AR Carbon Footprint Hunt di dashboard, mengubah perjalanan menjadi edukasi iklim. Smart City Adventure: BinguoEV dengan parking assist dan voice command diintegrasikan dengan Google Maps, menciptakan pengalaman seamless dari mobil ke gawai. “Bukan lagi tentang 0-100 km/jam, tapi bagaimana EV menjadi ekstensi kepribadian penggunanya,” jelas tim kreatif Wuling.
Wuling tetap menghadirkan Almaz Hybrid dan Alvez ICE sebagai strategi transitional branding: Hybrid for Gamers: Almaz RS Hybrid dipromosikan dengan jargon “Switch Modes Like You Switch Apps” — analogi gaming untuk menarik milenial. ICE dengan Sentuhan Digital: Alvez konvensional dilengkapi smart cockpit dan over-the-air updates, memulai transisi digital sebelum beralih ke EV. Langkah ini mencerminkan pemahaman akan kompleksitas adopsi gaya hidup: perubahan tak harus drastis, tapi bertahap dan menyenangkan.
Lucky Dip 2.0: Tak hanya undian gadget, peserta diminta membagikan konten “My EV Life Vision” di TikTok untuk meningkatkan poin. Hadiah utama (BinguoEV gratis) dirancang sebagai social currency — simbol status di kalangan eco-conscious youth. Wuling EV Club: Komunitas eksklusif dengan benefit green lifestyle: diskon coworking space, akses event ESG, hingga koneksi ke startup sustainability.”Kami tak menjual mobil, tapi tiket masuk ke ekosistem masa depan,” tegas Fariz.
Wuling membuktikan bahwa revolusi EV bukan sekadar mengganti mesin, tetapi menulis ulang cara manusia berinteraksi dengan ruang, waktu, dan identitas. Di era di mana mobil menjadi wearable tech, kesuksesan akan ditentukan oleh kemampuan menenun teknologi ke dalam ritual budaya modern — sesuatu yang mungkin lebih kompleks daripada sekadar membangun pabrik baterai.