Komitmen PT Astra Honda Motor (AHM) dalam mencetak pebalap berbakat tak hanya berhenti di level Asia, tetapi juga semakin kokoh menapaki kancah Eropa dan dunia. Dengan program pembinaan balap berjenjang yang terus berkembang, AHM memberikan peluang bagi pebalap muda Indonesia untuk mengasah keterampilan mereka di berbagai kejuaraan bergengsi.
Sejak 2016, AHM telah konsisten mengirimkan pebalapnya ke Eropa untuk bersaing di level lebih tinggi. Tahun ini, Veda Ega Pratama menjadi salah satu pebalap yang siap mencetak sejarah baru dengan berlaga di ajang FIM JuniorGP World Championship kelas Moto3-JuniorGP World Championship. Keikutsertaan Veda menjadi bukti nyata keberlanjutan pembinaan Astra Honda yang telah melahirkan pebalap kelas dunia seperti Mario Suryo Aji yang kini berkompetisi di Moto2 World Championship bersama Idemitsu Honda Team Asia.
Tak hanya itu, M.K Ramadhipa juga mendapat kepercayaan untuk berkompetisi di European Talent Cup (ETC). Kejuaraan ini dikenal sebagai gerbang awal bagi pebalap muda menuju pentas MotoGP, dengan banyak alumninya kini berkompetisi di level tertinggi balapan motor dunia.
Di level Asia, AHM terus mempertahankan dominasinya di Asia Road Racing Championship (ARRC). Tahun ini, Astra Honda Racing Team (AHRT) memperluas kiprahnya dengan tampil di tiga kelas sekaligus: Asia Production 250 (AP250), Supersport 600 (SS600), dan Asia Superbike 1000 (ASB1000). Masuknya pebalap senior seperti Andi Farid Izdihar di kelas ASB1000 semakin menguatkan ambisi Astra Honda untuk meraih prestasi terbaik di setiap kategori.
Selain itu, di kelas AP250, AHM menaruh harapan pada Fadillah Arbi Aditama yang telah mengasah kemampuannya di Eropa selama tiga tahun terakhir. Ia akan bersanding dengan Davino Britani, lulusan terbaru Astra Honda Racing School (AHRS), untuk mempertahankan dominasi Astra Honda di kategori ini.
Dukungan AHM terhadap pebalap muda tak hanya terbatas di ARRC dan kejuaraan Eropa. Tahun ini, empat pebalap binaan Astra Honda juga dipastikan akan berlaga di Asia Talent Cup (ATC) 2025, yakni Davino Britani, Alvaro Hetta Mahendra, Muh Badly Ayatullah Massorong, dan Nelson Cairoli Ardheniansyah. ATC menjadi ajang penting bagi para pebalap muda Asia untuk menunjukkan bakat mereka dan membuka jalan menuju MotoGP.
Sementara itu, di Thailand Talent Cup (TTC), AHM mengirimkan dua pebalap berbakat berusia 14 tahun, Bintang Pranata Sukma dan Ziven Rozul Abiy Salim. Keikutsertaan mereka di kompetisi ini diharapkan menjadi pijakan awal sebelum melangkah ke level yang lebih tinggi.
Tak hanya di lintasan aspal, AHM juga tetap mendukung pengembangan bakat di dunia off-road. Arsenio Algifari kembali mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi di Kejuaraan Nasional Motocross (MX) bersama Honda CRF250R.
Menurut Marketing Director AHM, Octavianus Dwi Putro, pembinaan berjenjang yang dilakukan Astra Honda bukan sekadar membentuk pebalap profesional, tetapi juga membawa kebanggaan bagi bangsa Indonesia. “Kami percaya bahwa Indonesia memiliki talenta luar biasa dalam dunia balap. Dengan performa motor Honda yang tangguh, kami yakin para pebalap binaan AHM bisa mewujudkan mimpi mereka dan mengharumkan nama Indonesia di kancah balap dunia,” ujar Octa katanya di Jakarta, Jumat (31/12025)
Pada musim balap ini Astra Honda berharap para pebalap muda Indonesia bisa bersinar, baik di Asia maupun di Eropa. Dengan pembinaan yang semakin matang dan kompetisi yang semakin menantang, mereka siap menorehkan prestasi dan membawa Merah Putih berkibar lebih tinggi di panggung balap dunia.