Pemprov  Jabar  Hadirkan  Bus  Rapid  Transit  (BRT)

Pemprov  Jabar   dengan dukungan  berbagai pihak, akhirnya mengoperasikan   Bus Rapid Transit (BRT).  Peresmian  moda trasnportasi tersebut  dilaksanakan oleh Moh Ridwan Kamil, Gubernur Jabar dalam rangkaian acara West Java Future Masstrans. Peluncuran tersebut juga  menandai diumulainya   pelayanan sektor transportasi di Jawa  Barat, khususnya Bandung Raya.

BRT atau Bus Rapid Transit merupakan salah satu solusi yang  dapat diterapkan untuk mewujudkan harapan serta kebutuhan masyarakat dalam bertransportasi yang semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, sehingga transportasi  massal yang efisien, ramah lingkungan, terjangkau, dan mutakhir seperti BRT dapat menjadi salah  satu jawaban yang akan memenuhi hajat masyarakat luas.

Pemprov Jabar akan menyediakan armada bus listrik untuk BRT, dimana kendaraan jenis ini dikenal akan ramah terhadap lingkungan. Tentu hal ini akan menjadi angin segar, dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan pada BRT seperti, memiliki jalur khusus dan prioritas, terdapat 27 halte yang tersebar di Bandung Raya, sejumlah 455 unit bus yang akan beroperasi, titik transit BRT yang  terintegrasi dengan kereta Bandung Raya serta kereta cepat, sehingga masyarakat akan dimanjakan  dengan kemudahan bermobilitas dan efisiensi waktu tempuh juga perjalanan.

Sesuai dengan tujuannya, BRT akan melayani masyarakat Jawa Barat yang bermukim di Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang.  Selain itu, BRT akan terintegrasi dengan empat stasiun di Bandung Raya, seperti Stasiun Bandung,  Stasiun Cimahi, Stasiun Padalarang, dan Stasiun KCJB Tegalluar.

Dengan banyaknya halte yang tersebar di Bandung Raya dan terintegrasi dengan berbagai stasiun  kereta api, serta jumlah bus yang banyak akan memudahkan masyarakat dalam bermobilitas dengan  menggunakan angkutan umum di Jawa Barat.

PT Mobil Anak Bangsa (MAB) dan PT Jasa Sarana (” Jasa Sarana”)  menandatangani Nota Kesepahaman tentang Rencana Kerja sama Bus Listrik Untuk Layanan  Transportasi Publik.   MAB berkomitmen untuk terus mengembangkan produk-produk kendaraan listrik yang berkualitas  untuk menjawab kebutuhan transportasi massal listrik berbasis baterai di Indonesia, dan akan terus  menambah dan mengembangkan portofolio produknya seperti bus, kendaraan angkutan perkotaan,  truk, sepeda motor, dan lainnya. “Hal ini kami lakukan dalam rangka ikut berkontribusi dan  mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi polusi udara,” kata  Direktur Utama MAB,  Kelik lrwantono.

Dengan adanya program transformasi angkutan umum ini diharapkan bisa menjadi wajah baru Jawa Barat yang lebih ramah lingkungan dan bebas polusi, dan MAB senantiasa mendukung semua program ini dengan menampilkan beberapa produknya, yakni:Bus MD 12E NF City Bus Bus MD 12E City Bus ini memiliki panjang 12 meter dan kapasitas baterai LiFePO 608,58V 519 Ah, 315,85 KWh dengan transmisi AMT 4 kecepatan. Bus ini menjawab tantangan kebutuhan layanan transportasi massal perkotaan berupa bus berukuran besar sehingga dapat mengangkut lebih banyak penumpang, terutama di kota-kota besar yang memiliki jalan protokol berukuran lebar.

Bus MD 8E Cross Medium Bus Bus MD 8E Cross Medium Bus ini memiliki panjang 8 meter dan kapasitas baterai LiFePO 560,28V 228 Ah, 127,74 KWh dengan transmisi AMT 4 kecepatan. Dengan bus berukuran sedang, maka bus ini lebih fleksibel di jalanan menyesuaikan kondisi jalanan perkotaan di luar jalan protokol berukuran lebar.

MAB mengembangkan Metropod, kendaraan berkonsep LSEV (Low Speed Electric Vehicle = Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Berkecepatan Rendah) yang sangat ideal digunakan sebagai kendaraan kecil pengangkut penumpang di lingkungan perumahan atau kompleks industri. Dengan kecepatan maksimum 40 Km per Jam, didapat titik optimal antara efisiensi waktu perjalanan dengan faktor keamanan (safety) baik bagi penumpang, pengemudi, pejalan kaki atau pengguna jalan di lingkungan perumahan maupun di kompleks industri.

Metropod ini akan menjadi platform kendaraan listrik ukuran kecil yang sia dikembangkan oleh MAB menjadi Kendaraan Otonom (Autonomous Vehicle) sampai dengan Level 4 yang dikhususkan untuk mobilitas cerdas perkotaan. Metropod didesain agar dapat memuat penumpang 7-9 orang (4- 6 duduk dan 3 berdiri).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *