Era kecerdasan buatan (AI) bukan lagi monopoli perusahaan raksasa. Huawei Cloud Indonesia hadir sebagai garda depan dalam mendemokratisasi teknologi AI, membuka pintu transformasi cerdas bagi setiap institusi pemerintah dan perusahaan di Tanah Air, tanpa memandang skala. Langkah ini diwujudkan melalui solusi full-stack komprehensif dan pengenalan model AI open-source seperti DeepSeek, yang bertujuan untuk memangkas hambatan adopsi dan memberdayakan lebih banyak pelaku bisnis untuk meraih potensi penuh AI.
Dalam pelatihan inovasi teknologi AI yang diselenggarakan baru-baru ini, Huawei Cloud Indonesia mempertemukan lebih dari 60 calon pelanggan dan mitra. Lokakarya ini bukan sekadar perkenalan teknologi, melainkan sebuah ajakan untuk memanfaatkan kekuatan Cloud dalam mengakselerasi transformasi cerdas. Sejalan dengan ambisi pemerintah Indonesia untuk mendorong digitalisasi nasional, Huawei Cloud hadir sebagai mitra strategis yang menyediakan infrastruktur dan platform yang dibutuhkan.
August Xiao, Vice President of Huawei Cloud Marketing, menekankan bahwa kini bukan lagi soal apakah AI perlu diadopsi, melainkan bagaimana dan kapan. “Huawei Cloud saat ini memiliki lebih banyak referensi untuk menerapkan AI DeepSeek di berbagai industri, sektor, dan skenario, termasuk di negara tetangga seperti Singapura dan Thailand. Melalui pelatihan ini, kami berharap semakin banyak perusahaan di Indonesia yang dapat dengan cepat bergabung dalam gelombang tren AI untuk mendukung bisnis dan mentransformasi industri mereka,” ujarnya di Jakarta, (2/5/2025)
Senada dengan hal tersebut, Leon Fang, CTO Huawei Cloud Indonesia, menyoroti dampak revolusioner model DeepSeek AI. “Teknologi AI yang terbaik masih akan datang. Oleh karena itu sangat penting bagi bisnis dan perusahaan untuk mengadopsinya lebih awal agar dapat memanfaatkan potensinya secara maksimal,” katanya. Lebih lanjut, Leon menjelaskan bahwa DeepSeek AI memberikan “hak yang sama dalam teknologi AI” berkat sifatnya yang open-source, menghilangkan potensi lock-in dan secara signifikan mengurangi biaya akuisisi, penerapan, dan penggunaan AI. Hal ini membuka jalan menuju AI yang lebih inklusif, memungkinkan perusahaan dari berbagai ukuran untuk mengadopsi kapabilitas AI terdepan.
Huawei Cloud tidak hanya menyediakan teknologi, tetapi juga panduan implementasi. Leon memaparkan tiga paradigma aplikasi DeepSeek untuk berbagai skenario bisnis, mulai dari interaksi dialog cerdas (prompt engineering), manajemen pengetahuan dan copywriting (retrieval-augmented generation/RAG), hingga pengembangan perangkat lunak dan penelitian ilmiah (fine-tuning). Paradigma RAG dengan DeepSeek dinilai sebagai yang paling populer dan relevan untuk kebutuhan perusahaan saat ini.
“Sudah saatnya perusahaan Anda mengadopsi aplikasi AI, dengan fokus pada skenario bernilai tinggi, mulai dari skenario sederhana hingga skenario yang lebih mendalam,” pungkas Leon. Dengan solusi full-stack yang komprehensif dan semangat untuk mendemokratisasi akses ke teknologi AI, Huawei Cloud Indonesia membuka babak baru transformasi cerdas bagi seluruh ekosistem bisnis di Tanah Air.