Strategi Plana Mengolah  Sekam Padi & Plastik Jadi Bahan Bangunan Ramah Lingkungan

Plana, salah satu penerima DBS Foundation Grant Award 2023, membuktikan bahwa bisnis sosial tidak hanya bisa menguntungkan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Dengan mengolah sekam padi dan sampah plastik menjadi bahan bangunan ramah lingkungan seperti PlanaWood dan PlanaBrick, Plana berhasil menciptakan solusi inovatif untuk masalah limbah yang selama ini mengancam ekosistem.

Bisnis sosial seperti Plana menjadi semakin relevan di Indonesia, di mana masalah lingkungan dan kesenjangan sosial masih menjadi tantangan besar. Menurut Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), jumlah wirausaha sosial di Indonesia pada 2023 mencapai sekitar 20.000, meningkat dari 15.000 di tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan potensi besar bisnis sosial dalam menciptakan solusi berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Plana, yang berhasil meraih dana hibah dari DBS Foundation Grant Award 2023, membagikan empat strategi kunci dalam membangun bisnis sosial yang berdampak:

1. Kenali Masalah dan Temukan Solusi Inovatif

Setiap bisnis sosial berawal dari identifikasi masalah yang ingin dipecahkan. Bagi Plana, masalah tersebut adalah limbah plastik dan sekam padi yang tidak terkelola dengan baik. Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) menunjukkan, pada 2024, sebanyak 9,3 juta ton sampah tidak terkelola dari total 21,8 juta ton timbunan sampah nasional. Selain itu, limbah plastik diperkirakan akan mencapai 780 ribu ton per tahun di lautan pada 2025.

Sekam padi, yang sering dibakar petani, juga menjadi masalah serius karena mencemari udara dan saluran irigasi. Plana hadir dengan solusi inovatif dengan mengolah kedua jenis limbah ini menjadi bahan bangunan yang tahan lama dan ramah lingkungan.

2. Lakukan Riset dan Susun Rencana Bisnis yang Berkelanjutan

Riset mendalam menjadi kunci kesuksesan Plana. Selama lima tahun, Plana melakukan riset dan pengembangan (R&D) untuk memahami volume limbah, proses produksi, dan potensi pasar. Hasilnya, Plana menemukan formula untuk mengolah plastik dan sekam padi menjadi bahan bangunan berkualitas tinggi.  “Riset dan perencanaan bisnis yang matang sangat penting, terutama bagi bisnis sosial. Kita tidak hanya memikirkan keuntungan, tetapi juga bagaimana solusi kita dapat mendukung Sustainable Development Goals (SDGs),” ujar Joshua C. Chandra, Co-founder & Chief of Sustainability Plana dalam siaran resminya, Rabu (5/1/2025)

3. Berkolaborasi dengan Mitra yang Tepat

Kolaborasi dengan mitra yang memiliki visi dan nilai yang sejalan adalah kunci memperluas dampak bisnis sosial. Plana berhasil menjalin kemitraan dengan petani lokal, pemulung, dan lembaga seperti DBS Foundation. Kemitraan ini tidak hanya membantu Plana meningkatkan skala produksi, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal.

“Dukungan dari DBS Foundation memungkinkan kami untuk meningkatkan efisiensi produksi, memperoleh sertifikasi, dan membuka peluang ekspansi ke pasar yang lebih luas,” tambah Joshua.

4. Lakukan Evaluasi dan Pengukuran Berkala

Evaluasi dan pemantauan berkala penting untuk memastikan bisnis tetap pada jalur yang tepat. Plana secara rutin mengevaluasi metrik seperti jumlah limbah yang berhasil didaur ulang, manfaat ekonomi bagi petani, dan efisiensi operasional.

Sepanjang 2024, Plana berhasil mengolah 90 ton sampah plastik dan sekam padi, sekaligus memberdayakan petani lokal dengan membeli sekam padi mereka. Hal ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan sumber pendapatan baru bagi petani.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *