Di tengah pesatnya adopsi kendaraan listrik (EV), salah satu tantangan terbesar yang dihadapi konsumen adalah mengetahui kondisi kesehatan baterai, terutama saat membeli mobil bekas. Menjawab tantangan ini, sebuah perusahaan asal Inggris, Clearwatt, meluncurkan aplikasi pintar yang mampu menilai kondisi baterai EV secara akurat dan mudah diakses melalui ponsel pintar.
Seperti diberitakan Autocar, Clearwatt EV Health Checker adalah aplikasi yang dirancang untuk memberikan informasi komprehensif mengenai performa dan efisiensi baterai EV dengan biaya sekitar £30 (pounds).. Melalui data yang dikumpulkan dari sistem kendaraan terhubung dan sensor di ponsel pengguna, aplikasi ini dapat memberikan gambaran jelas mengenai daya tahan baterai, prediksi degradasi di masa depan, serta estimasi jarak tempuh dalam berbagai kondisi.
Fitur utama yang ditawarkan pada aplikasi ini mencakup: Penilaian kesehatan baterai, Perhitungan degradasi baterai di masa depan, Prediksi jarak tempuh, analisis dampak penggunaan komponen tertentu.
Salah satu masalah utama dalam pasar mobil listrik bekas adalah kurangnya standar baku dalam menilai kesehatan baterai. Selama ini, data mengenai baterai sering kali sulit diperoleh atau disajikan dalam format yang berbeda-beda antar produsen. Akibatnya, calon pembeli sering kali kesulitan memahami kondisi sebenarnya dari sebuah EV bekas.
Clearwatt hadir sebagai solusi yang dapat membantu mengisi celah ini dengan menyediakan data yang lebih transparan. Bahkan, beberapa pihak berharap bahwa teknologi semacam ini dapat menjadi dasar bagi regulasi masa depan terkait standar kesehatan baterai EV, yang sebelumnya sempat diwacanakan oleh pemerintah Inggris.
Menurut data terbaru dari perusahaan telematika Geotab, rata-rata baterai EV mengalami degradasi sebesar 1,8% per tahun, lebih baik dibandingkan 2,3% pada tahun 2019. Namun, berbagai faktor tetap mempengaruhi penurunan kapasitas baterai, seperti: frekuensi pengisian daya cepat–mengisi daya cepat lebih dari tiga kalai per bulan dapat mempercepat degradasi hingga tiga kali lipat dari rata-rata normal. Kemudian, cara penggunaan kendaraan. EV yang digunakan secara intensif di jalan tol cenderung mengalam degradasi baterai lebih cepat.
Makin banyaknya EV bekas yang beredar, termasuk kendaraan eks-fleet yang telah menempuh jarak jauh, teknologi seperti Clearwatt EV Health Checker menjadi semakin relevan. Para pembeli kini dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kondisi baterai sebelum memutuskan untuk membeli.
Estelle Miller, salah satu pendiri EV Experts, menyoroti pentingnya transparansi dalam penilaian kesehatan baterai. Ia mengingatkan bahwa beberapa laporan dari alat diagnostik yang tersedia saat ini bisa saja membingungkan atau bahkan menutupi kondisi baterai yang sebenarnya.
Dengan inovasi seperti Clearwatt, pasar EV bekas diharapkan menjadi lebih transparan, terpercaya, dan memudahkan konsumen dalam mengambil keputusan. Masa depan kendaraan listrik tidak hanya bergantung pada teknologi yang terus berkembang, tetapi juga pada informasi yang jelas dan akurat bagi penggunanya.