East Ventures, pelopor investasi startup di Asia Tenggara, menorehkan tonggak sejarah baru dengan menyelesaikan transaksi sekunder perdana yang dipimpin oleh Coller Capital, pemain utama dalam pasar investasi sekunder global. Transaksi ini tidak hanya memberikan likuiditas signifikan bagi investor East Ventures 5 L.P. (“EV5”), tetapi juga menegaskan kekuatan ekosistem teknologi yang dibangun oleh East Ventures selama lebih dari satu dekade.
Melalui transaksi ini, EV5 mencatat distribusi tunai (cash payout) yang mengesankan, dengan rasio distributions-to-paid-in capital (DPI) mencapai sekitar 2 kali. Ini menandakan kemampuan East Ventures dalam menciptakan nilai berkelanjutan, tidak hanya bagi startup dalam portofolionya, tetapi juga bagi investornya. EV5 sendiri merupakan fund yang fokus pada investasi tahap awal di Asia Tenggara, dengan portofolio mencakup startup terkemuka seperti IDN Media dan Waresix.
Yang menarik, transaksi ini tidak hanya menawarkan likuiditas, tetapi juga dirancang agar East Ventures tetap menjadi mitra aktif dalam pertumbuhan masa depan portofolio EV5. Dengan adanya skema partisipasi keuntungan (profit participation), East Ventures dapat terus mendukung perusahaan-perusahaan ini, sambil tetap memberikan pengembalian menarik kepada para investornya.
Fokus pada Pengembangan Ekonomi Digital
Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, menegaskan bahwa transaksi ini merupakan bagian dari visi jangka panjang perusahaan. “Kami percaya portofolio ini berada di posisi strategis untuk memanfaatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Asia Tenggara, khususnya dalam ekonomi digital yang terus berkembang pesat,” ujarnya.
Pernyataan ini diperkuat oleh Peter Kim, Partner and Head of Asia and RMB di Coller Capital, yang mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan East Ventures mencerminkan potensi besar pasar Asia Tenggara. “Transaksi ini membuktikan komitmen kami untuk memberikan solusi likuiditas inovatif yang mendukung visi East Ventures, sembari memberikan nilai tambah bagi para investor,” jelas Peter.
Lanskap Baru Modal Ventura di Asia Tenggara
Selesaikan transaksi ini menjadi sinyal perubahan penting dalam lanskap modal ventura di kawasan ini. Tren pasar sekunder yang semakin matang membuka peluang bagi venture capital seperti East Ventures untuk memberikan fleksibilitas likuiditas, sembari tetap mempertahankan hubungan erat dengan startup yang ada di ekosistemnya.
Dengan dukungan dari UBS Private Funds Group sebagai penasihat transaksi dan Gibson, Dunn & Crutcher sebagai penasihat hukum, East Ventures menunjukkan kemampuannya dalam merancang langkah strategis yang berdampak luas bagi ekosistem teknologi di Asia Tenggara.
Transaksi ini menegaskan posisi East Ventures sebagai pemain utama dalam investasi startup di kawasan, sekaligus memberikan inspirasi bagi perusahaan venture capital lainnya untuk memanfaatkan peluang dalam pasar sekunder yang terus berkembang.